Hingga saat ini, sektor konstruksi di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang pesat. Hal ini didorong oleh meningkatnya jumlah orang yang membangun rumah, baik untuk hunian pribadi maupun sebagai bentuk investasi properti. Di antara berbagai jenis material bangunan, hollow baja ringan dan besi hollow menjadi pilihan yang semakin populer, selain material tradisional seperti kayu.
Kedua material tersebut termasuk dalam kategori logam atau metal dan menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan kayu. Selain itu, baik keduanya juga populer sebagai material yang mendukung konsep konstruksi ramah lingkungan, karena dapat didaur ulang dan menghasilkan limbah yang lebih sedikit selama proses pembangunan.
Namun, meskipun sekilas terlihat mirip, keduanya memiliki perbedaan mendasar dari segi bahan, karakteristik, hingga penggunaannya. Lantas, apa saja perbedaan utama di antara keduanya? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Hollow Baja Ringan vs Besi Hollow
Bentuknya yang mirip, yakni sama-sama berbentuk kotak dan berlubang sering kali membuat banyak orang mengira bahwa hollow baja ringan dan besi hollow adalah material yang sama. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan jika dilihat dari berbagai aspek, seperti:
Lapisan Anti Karat
Baik hollow baja maupun besi hollow sama-sama memiliki bentuk kotak dan tengahnya bolong, namun hollow baja punya lapisan tahan karat yang lebih baik. Sehingga, penggunaannya bisa bertahan lebih lama lagi. Nah, jika hollow baja ini memakai bahan baku jenis galvalum, maka akan jauh lebih tahan terhadap karat lagi.
Sementara itu, besi hollow terbuat dari besi yang tidak punya kandungan lapisan anti karat. Pengguna perlu melakukan pengecatan secara rutin agar besi tidak mudah berkarat.
Pengaplikasian pada Konstruksi
Meskipun besi hollow dan hollow baja sama-sama digunakan dalam dunia konstruksi, keduanya memiliki fungsi dan cakupan penggunaan yang berbeda. Besi hollow umumnya lebih kuat dan kokoh. Dengan demikian bisa dimanfaatkan untuk berbagai jenis konstruksi, baik interior maupun eksterior. Mulai dari rangka pagar, kanopi, hingga struktur bangunan ringan.
Sementara itu, hollow baja memiliki karakter yang lebih tipis dan ringan, sehingga penggunaannya lebih terbatas. Material ini biasanya digunakan untuk bagian interior, seperti rangka plafon, partisi dinding, atau sekat ruangan. Karena daya tahannya tidak sekuat besi hollow, hollow baja ringan kurang cocok jika digunakan untuk menopang beban berat atau di area yang terpapar langsung cuaca luar.
Ukuran Hollow
Salah satu perbedaan lainnya terletak pada variasi ukuran. Besi hollow tersedia dalam berbagai ukuran dan ketebalan, sehingga lebih fleksibel untuk disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi yang beragam. Hal ini berbeda dengan hollow baja yang umumnya memiliki ukuran standar dan lebih terbatas, karena dirancang khusus untuk keperluan interior ringan seperti plafon dan partisi.
Penutup
Demikianlah beberapa perbedaan antara hollow baja ringan dan besi hollow yang perlu diketahui. Setelah memahami karakteristik masing-masing material, penting untuk menyesuaikannya dengan tujuan dan kebutuhan konstruksi Anda. Dengan begitu, material yang dipilih akan lebih tepat guna, efisien, dan tahan lama. Jadi, pastikan tidak salah pilih, ya!